Tampilkan postingan dengan label mendapatkan uang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mendapatkan uang. Tampilkan semua postingan

Selasa, 04 Mei 2010

Anti Network Marketing?????

Anti Network Marketing?????

Anti Network Marketing?????Pasti deh ada yang berkerut kening, trus ada yang langsung jawab “Ya itu saya” Untuk “PNS’ alias Pecinta Network marketing Sejati pasti langsung protes NO No jangan negative dulu dong. Namun demikian, walaupun banyak orang sudah tahu bahwa bisnis seperti itu bagus, masih saja ada mitos-mitos hal yang menghambat mereka untuk menekuninya. Di bawah ini saya akan menjelaskan beberapa di antaranya, dan bagaimana tanggapan saya terhadap keberatan-keberatan tersebut yang dikutip dari Safir Senduk Pakar Perencana Keuangan terkemuka di Indonesia :

1. Banyak orang yang tidak berhasil dalam bisnis ini

Betul. Banyak orang yang gagal dalam menjalankan bisnis ini, tapi hal ini juga terjadi pada berbagai bidang bisnis lain. Buktinya, banyak juga kok orang yang berhasil menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Masuknya Anda dalam bisnis jaringan pemasaran bukan berarti bahwa itu merupakan jaminan keberhasilan. Anda hanya bisa berhasil dalam bisnis seperti ini kalau Anda bekerja. Masalahnya, banyak orang yang masuk ke bisnis ini mengharapkan bahwa mereka bisa berhasil tanpa perlu bekerja. Itu jelas mustahil.
Jadi, ketidakberhasilan juga terdapat di bisnis apa pun. Kalau Anda mau melihat apakah ada orang yang sudah berhasil dalam menjalankan bisnis jaringan pemasaran, ada banyak pertemuan atau acara-acara yang diadakan oleh para kelompok distributor yang sudah berhasil yang bisa Anda hadiri. Di sana Anda bisa melihat contoh dari orang-orang yang sudah berhasil.

2. Bisnisnya bagus, tapi bukan untuk orang seperti saya
Itu namanya gengsi. Biasanya ada dua macam hal yang menyebabkan orang merasa gengsi dalam melihat peluang bisnis jaringan pemasaran. Gengsi yang pertama adalah karena bisnis jaringan pemasaran melibatkan penjualan secara langsung (direct selling), sehingga banyak orang merasa gengsi dalam menjual. Menjual dianggap tidak lebih bergengsi dibanding membeli, karena bagi sebagian orang, kegiatan menjual menunjukkan bahwa Anda tidak punya uang, sedangkan kegiatan membeli dianggap jauh lebih bergengsi karena membeli menunjukkan bahwa Anda punya uang.
Boleh-boleh saja kalau seseorang merasa gengsi melakukan kegiatan menjual dan lebih suka membeli saja. Tapi apa yang terjadi kalau Anda terus menerus membeli? Lama-lama uang Anda habis kan? Jadi, seseorang harus menjual untuk bisa mendapatkan sesuatu agar kelak dia bisa terus hidup dan membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
Perlu diingat, semua orang hidup dari menjual sesuatu. Seorang dokter menjual jasa kedokteran kepada pasiennya.
Seorang karyawan menjual keahliannya kepada perusahaan tempat dia bekerja. Malah pernah ada pepatah yang mengatakan bahwa
pada prinsipnya hanya ada dua profesi di dunia ini, yaitu penjual dan pembeli.
Penjual menjual sesuatu dan mendapatkan kompensasi berupa uang, sedangkan pembeli mengeluarkan uang untuk mendapatkan sesuatu. Anda pilih yang mana?

3. Saya sibuk dan tidak punya waktu
Kalau Anda datang ke acara-acara yang diadakan oleh para distributor dari
perusahaan jaringan pemasaran, Anda bisa melihat bahwa kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang juga bekerja di tempat lain dan sangat sibuk. Beberapa di antara mereka malah memiliki jabatan yang cukup baik di perusahaan tempat mereka bekerja. Ada yang manajer, ada yang direktur, ada profesional, dan banyak lagi. Kebanyakan di antara mereka memang menjalankan bisnis ini secara part time atau sambilan, tetapi dengan kadar keseriusan yang sama seperti kalau mereka bekerja di kantor mereka.
Saya seringi melihat bahwa orang yang mengatakan bahwa mereka sibuk, sebetulnya mereka bukannya sibuk, tapi tidak bisa mengatur waktu dengan baik dan tidak melakukan prioritas kegiatan secara benar. Kalau Anda menganggap bisnis jaringan pemasaran adalah bisnis yang bagus, bahkan bisa memberikan semacam royalti kepada anak cucu Anda, maka Anda pasti akan memprioritaskan waktu Anda untuk bisa menjalankannya, walaupun dengan waktu yang sedikit tiap harinya.
Jadi, tidak ada orang yang terlalu sibuk untuk tidak menjalankan bisnis ini. Yang ada adalah orang yang tidak bisa memprioritaskan waktu kerjanya dengan baik.

4. Ini bisnis piramid, yang masuk duluan pasti penghasilannya lebih besar
daripada yang masuk belakangan.

Berdasarkan pengamatan saya, ini bukan bisnis piramid. Kalau Anda masuk di tahun 2010 misalnya, Anda punya kemungkinan berhasil yang sama besar kalau Anda masuk sekarang. Banyak orang menjalankan bisnis ini baru dua tahun lalu sudah bisa berhasil dan mendapatkan penghasilan yang cukup besar, padahal banyak yang belum berhasil walaupun sudah masuk lebih dulu. Jadi, ini bukan bisnis piramid. Mau lihat buktinya? Datang ke acara-acaranya.

5. Saya tidak berbakat menjual dan karena itu tidak bisa menjual
Seperti yang pernah saya tuliskan dalam nomor-nomor yang lalu, Anda tidak perlu punya bakat dan keahlian dalam menjual untuk bisa menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Ini karena dalam bisnis jaringan pemasaran, Anda tidak disarankan untuk fokus kepada kegiatan menjual, tetapi lebih kepada menjual sedikit, dan membangun jaringan orang-orang yang juga menjual sedikit.

Sistem yang sudah berhasil bahkan menyarankan agar Anda melakukan presentasi bisnis kepada orang-orang yang sudah Anda kenal, dan dari situ, bila mereka tertarik, mereka akan bergabung dibawah pensponsoran Anda.

Bila mereka tidak tertarik, bisa Anda berikan Brosur Produk dan Daftar Harga untuk selanjutnya Anda layani kebutuhan mereka setiap bulannya akan barang dan jasa Anda. Di situlah Anda tidak perlu punya keahlian menjual. Bahkan kalau Anda juga memakai produknya, Anda bisa dengan mudah menceritakan kelebihan produk tersebut dan menjadi pemakai produk. Bukan berarti menambah pengeluaran, tapi Anda hanya sekadar mengganti merk produk yang biasa Anda pakai di rumah. (Konsultan: Safir Senduk/Dok. NOVA)

Nah dah pada paham ngak nih??? Jadi yang namanya bisnis jaringan pemasaran atau MLM itu positif kan. Contoh bisa ditemukan di http://suksesusaha.com/

Kita akan menemukan MLM yang benar-benar professional, kita-kita yang belum mengenal seluk beluk MLM akan di training online maupun offline. So gak ada yang gak mungkin di http://suksesusaha.com/

Senin, 12 April 2010

Apa Arti Sukses bagi Anda?

Apa Arti Sukses bagi Anda?

Tiap orang mempunyai pandangan yang berbeda tentang arti sebuah kesuksesan. Akan tetapi hampir setiap orang pernah mempunyai pertanyaan pada diri sendiri , yakni bertanya dalam hatinya apakah apa sedang kita lakukankan saat ini adalah yang kita cari? Lalu apa tujuan akhir kita untuk dapat meraih kesuksesan yang kita impikan?

Pertanyaan semacam ini menjadi bentuk kegelisahan yang kadang tak berujung. Tak jarang Anda jadi terjebak dalam rutinitas yang tak sepenuhnya membangun diri Anda sendiri, apalagi menjadi berdaya untuk orang lain. Takarannya, coba lihat produktivitas Anda, atau coba tanyakan kembali bahagiakah Anda saat ini?

Rhenald Kasali, dalam bukunya Wirausaha Muda Mandiri, berbagi tip untuk menemukan arti sukses. Bagaimana supaya akhirnya Anda menjadi lebih berdaya dalam dunia kerja atau bisnis, kemudian membawa Anda mencapai sesuatu. Ini yang dikatakan Rhenald:

* Luangkan waktu untuk berpikir
Luangkan sedikit waktu dan renungkan apa arti sukses bagi Anda, dan bekerjalah menuju sukses yang Anda inginkan.

* Cari definisi sukses versi Anda
Jangan menggunakan definisi sukses menurut versi teman, orangtua, saudara, atau orang-orang lainnya. Masing-masing dari mereka memiliki panggilan yang tidak sama dengan Anda. Semua harus dimulai dari apa yang Anda inginkan dalam hidup.

* Fokus menyusun daftar tentang apa yang Anda inginkan
Buatlah lebih tajam daftar yang Anda inginkan, fokus di sana, dan jangan terpancing menyusun daftar tentang hal-hal yang tidak Anda inginkan. Sebab dengan daftar panjang tentang hal-hal yang tidak diinginkan, Anda akan lebih banyak memikirkan hal-hal yang tidak kita inginkan daripada apa yang sesungguhnya diinginkan.

* Fokuskan pikiran pada apa yang Anda inginkan
Berpikirlah lebih pada apa yang Anda inginkan. Bila Anda bisa menguasai hal ini, maka Anda dapat bekerja dengan passion, bukan dengan rasa takut, cemas, atau segala hal yang tidak berempati terhadap kehidupan. Kebahagiaan dimulai dari kecintaan dan empati. Jika Anda membangun kehidupan dengan passion, maka sukses yang lebih besar akan Anda raih.

* Temukan potensi diri, lalu kembangkanlah

Jangan terlalu asik dan terbelenggu dengan apa yang dimiliki saat ini, atau dikerjakan saat ini. Mulailah memikirkan potensi-potensi yang ada dalam diri Anda. Tanda mengenali potensi, yakni dengan bekerja pada apa yang Anda inginkan karena itulah potensi Anda. Jadi ubah mindset dari what you have menjadi what you wants.

* Mulai investasikan waktu
Kembali lagi, luangkan waktu dan jadikan waktu sebagai investasi untuk mendapatkan dan menemukan potensi diri dan passion Anda, mulai sekarang juga. Temukan dengan membuat definisinya lebih dahulu, caranya cari tahu lebih jauh apa sebenarnya yang Anda inginkan, Anda harus tahu itu jika ingin temukan potensi diri. Memang butuh waktu, namun Anda takkan tahu jika tidak memulainya.

* Jangan pernah berhenti
Potensi dan passion Anda adalah apa yang membuat Anda bekerja dengan penuh energi dan membahagiakan, menimbulkan kesenangan, dan menghasilkan imbalan kebahagiaan yang besar. Temukan potensi Anda, dan jangan pernah berpikir untuk berhenti sebelum Anda menyadari dimana letak potensi diri.
Ibu Muda pilih  Keluarga atau Karier?

Ibu Muda pilih Keluarga atau Karier?

Untuk wanita bekerja berstatus ibu muda, Anda pasti bingung, mencari pekerjaan baru paruh waktu agar bisa merawat anak? Atau bekerja fulltime demi karier, supaya bisa menghasilkan pendapatan lebih banyak dan membayar pengasuh? Mana yang Anda pilih keluarga atau karir?

Sejumlah survey di Inggris menemukan, ibu muda cenderung memilih keluarga sebagai prioritas di atas karier. Pada 1998, hanya satu dari empat ibu muda yang mengaku kehilangan waktu bersama keluarga karena bekerja. Mulai 2006, semakin banyak perempuan yang merasa bersalah ketika harus memilih bekerja full time, yang akhirnya mengorbankan waktu bersama keluarga. Sedangkan dari penelitian majalah Elle terlihat bahwa kebanyakan perempuan menomorsatukan kehidupan keluarga daripada kesuksesan kariernya.

Meski begitu, para ibu muda ini tetap memiliki dilema. Sekalipun menjadikan keluarga sebagai prioritas, tuntutan ekonomi dan pekerjaan membuat mereka tetap harus bekerja full time. Tujuannya tetap akan kembali untuk keluarga.

Sistem nilai kelelakian, yang lebih mengedepankan kesuksesan karier sebagai bentuk realisasi atas diri, mau tidak mau diadopsi kaum hawa. Kaum elit pembuat kebijakan juga turut berperan atas dilema yang akhirnya banyak dialami kaum ibu muda ini. Tidak ada ruang bagi perempuan (ibu) bekerja untuk mendapatkan pilihan jam kerja yang lebih fleksibel, agar bisa membagi waktu dengan anak di rumah.

Bagaimana pun para ibu ini memiliki nilai yang disebut pakar psikoanalisis Susie Orbach sebagai kehendak bebas atas emosi dan melayani. Umumnya kaum ibu memiliki nilai ini seperti mengasuh anak, menjadi relawan di kegiatan sosial, atau kegiatan apa pun yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Nilai seperti ini dimiliki kaum ibu sebagai bentuk realisasi dirinya. Memang tak bernilai ekonomi tinggi, seperti yang selalu diincar kaum elit dalam dunia kerja.

Sebenarnya, kaum ibu bekerja ini sangat membutuhkan kebijakan dalam bekerja yang bisa memenuhi kebutuhannhya, bukan bagaimana perempuan ini harus menyesuaikan diri dengan apa yang dibutuhkan perusahaan atau bahkan industri dalam skala lebih besar. Ada nggak ya, kebijakan pekerja yang berpihak pada kaum ibu?