Tampilkan postingan dengan label wanita karier. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wanita karier. Tampilkan semua postingan

Minggu, 05 September 2010

Meraih Passive Income dengan dBC Network

Meraih Passive Income dengan dBC Network

dear all
Salam Sukses dari Rakhma

Lagi merasakan atau menyaksikan eforia Lebaran nih...pada borong semua kebutuhan untuk menyambut Hari Idul Fitri. Semua barang kebutuhan dari bahan makanan, baju n asesoris, pernak pernik untuk mempercantik rumah semuanya pindah dari toko ke rumah kita hihihi wajar saya juga gitu. Ini hal yang biasa kita jumpai ketika mereka yang bekerja mendapatkan uang THR dari kantor.

Karena merasa mendapatkan kelebihan uang yang cukup lumayan, maka naluri kita untuk bersifat konsumtif selalu muncul tapi jangan lupa ya untuk berbagi sedikit kebahagian itu dengan orang2 terdekat yaitu orang tua, saudara atau kerabat. Mumpung cuma 1 tahun sekali so boleh dong bersenang-senang.

Uang THR paling cepat habisnya, kita bisa habiskan dengan berbelanja dan berbagi sedikit uang ke kerabat selama 1 minggu bahkan kalau kita hobi belanja bisa sehari habis. Wah sayang sekali uang yang kita dapat cuma sekali dalam setahun habis dalam sekejab, padahal jumlahnya cuma 1 atau 1,5 kali gaji kita sebulan.
Dan setelah kita kembali ke rutinitas yaitu bekerja mencari penghasilan. Apalagi kalau sampai berhutang untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya, pasti kita berpikir cara untuk melunasi hutang itu. Berharap selalu ada kenaikan penghasilan untuk menunjang kehidupan meskipun kebanyakan kenaikan tidak ada. Itu selalu dilakukan padahal kehidupan kita terus bertambah naik harga kebutuhan ekonomi, usia makin tua, fisik makin lemah, keinginan untuk mempunyai taraf kehidupan yang lebih baik. Penghasilan kita dari kantor tidak bisa mencover semua itu. Maka untuk mengatasinya kita biasanya mencari penghasilan tambahan diluar gaji kantor.

Diantara keinginan kita untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik yaitu :
  • mempunyai penghasilan banyak,
  • bisa membahagiankan orang tua,
  • terpenuhi kebutuhan materi keluarga,
  • tabungan dalam jumlah besar
  • punya waktu luang banyak dengan anak dan keluarga
  • pensiun dini
  • mempunyai passive income

Apa yang sudah anda lakukan untuk mewujudkannya? Pergi pagi dan pulang malam bekerja lembur agar ada tambahan income. Menguras semua tenaga dan pikiran anda mencurahkan demi kerjaan dikantor berharap atasan melihat usaha kita dan gaji serta level naik. Belum tentu harapan itu terwujud, tapi anda tak patah semangat.
Kalau ada solusi lain untuk mewujudkan semua keinginan anda yang bebas dari aturan kerja di kantor apakah anda mau?

Anda bekerja tetapi anda yang tentukan income berapa yang anda ingin dapatkan bulan ini. Anda adalah bos. Peringkat karir yang jelas kita dapat sesuai kerja kita. Penghasilan jutan, puluhan bahkan ratusan juta dapt anda raih dengan cepat. Passive income yang membuat anda pensiun dini. Dan akhirnya semua keinginan anda cepat terwujud dengan ini.

Apakah anda ingin Hari Raya tahun depan tetap dalam kondisi yang sama dengan tahun ini? Mempunyai uang lebih hanya sesaat.
Buka pikiran dan atur langkah menuju kebebasan finansial bersama dBC Network. Tempat dimana anda dapat mewujudkan semua keinginan.

Senin, 12 April 2010

Ibu Muda pilih  Keluarga atau Karier?

Ibu Muda pilih Keluarga atau Karier?

Untuk wanita bekerja berstatus ibu muda, Anda pasti bingung, mencari pekerjaan baru paruh waktu agar bisa merawat anak? Atau bekerja fulltime demi karier, supaya bisa menghasilkan pendapatan lebih banyak dan membayar pengasuh? Mana yang Anda pilih keluarga atau karir?

Sejumlah survey di Inggris menemukan, ibu muda cenderung memilih keluarga sebagai prioritas di atas karier. Pada 1998, hanya satu dari empat ibu muda yang mengaku kehilangan waktu bersama keluarga karena bekerja. Mulai 2006, semakin banyak perempuan yang merasa bersalah ketika harus memilih bekerja full time, yang akhirnya mengorbankan waktu bersama keluarga. Sedangkan dari penelitian majalah Elle terlihat bahwa kebanyakan perempuan menomorsatukan kehidupan keluarga daripada kesuksesan kariernya.

Meski begitu, para ibu muda ini tetap memiliki dilema. Sekalipun menjadikan keluarga sebagai prioritas, tuntutan ekonomi dan pekerjaan membuat mereka tetap harus bekerja full time. Tujuannya tetap akan kembali untuk keluarga.

Sistem nilai kelelakian, yang lebih mengedepankan kesuksesan karier sebagai bentuk realisasi atas diri, mau tidak mau diadopsi kaum hawa. Kaum elit pembuat kebijakan juga turut berperan atas dilema yang akhirnya banyak dialami kaum ibu muda ini. Tidak ada ruang bagi perempuan (ibu) bekerja untuk mendapatkan pilihan jam kerja yang lebih fleksibel, agar bisa membagi waktu dengan anak di rumah.

Bagaimana pun para ibu ini memiliki nilai yang disebut pakar psikoanalisis Susie Orbach sebagai kehendak bebas atas emosi dan melayani. Umumnya kaum ibu memiliki nilai ini seperti mengasuh anak, menjadi relawan di kegiatan sosial, atau kegiatan apa pun yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Nilai seperti ini dimiliki kaum ibu sebagai bentuk realisasi dirinya. Memang tak bernilai ekonomi tinggi, seperti yang selalu diincar kaum elit dalam dunia kerja.

Sebenarnya, kaum ibu bekerja ini sangat membutuhkan kebijakan dalam bekerja yang bisa memenuhi kebutuhannhya, bukan bagaimana perempuan ini harus menyesuaikan diri dengan apa yang dibutuhkan perusahaan atau bahkan industri dalam skala lebih besar. Ada nggak ya, kebijakan pekerja yang berpihak pada kaum ibu?